Selasa, 24 Juni 2008

Demonstrasi Mahasiswa di Gdung MPR DPR 23 Juni 2008


Mahasiswa selalu diidentikkan dengan ksi demonstrasi penuh kekerasan dan kebrutalan. Mahasiswa dianggap negatif dn dianggap sebagai musuh dlam negara ini terutama oleh para pejabat aparatur negara.

Mengapa?

Karena setiap sepak terjang mereka dalam mengeruk kekayaan negara selalu terhalangi oleh Mahasiswa yang berfungsi sebagai kontrol sosial dan provokator dalam masyarakat. Mereka selalu mengatakan harapannya agar Mahasiswa mendukung mereka dan setiap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah.Tapi nyatanya, kami, sebagai Mahasiswa lebih sering berebnturan dan bertolak belakang dengan kebijakan Aparatur Negara.

Mengapa?

Sekali lagi pertanyaan itu muncul. Jawabnya karena setiap kebijakan yang diambil Sang Pembuat Kebijakan TIDAK berpihak pada rakyat.

Contoh kecil adalah tentang kenaikan harga BBM yang sekarang sudah satu bulan berjalan. Dari paparan seorang dosen dari Yogyakarta, sebenarnya kenaikan BBM bukanlah satu – satunya langkah akhir. Masih ada 10 langkah alternatif yang dibuat dosen tersebut. Dan jika Pemerintah mengambil langkah salah satu dari optional tersebut, dijamin negara tidak malah merugi. Dalih menyelamatkan APBN pasti dapat terlaksana. Apa itu langkah – langkahnya? Beberapa hal yang ditawarkan adalah mengambil alih BUMN yang sekarang tidak lagi jelas mana yang BUMN dan bukan. Lalu ada lagi, yaitu menaikkan pajak barang mewah. Sebenarnya hal – hal emikian bisalah dilakukan. Tapi, entah mengapa tidak menjadi kenyataan.

Alhasil, Mahasiswa kembali turun ke jalan membela rakyat. Tapi, selalu saja rakyat ada yang tak peduli dan memandang negatif. Aksi anarkis yang dilakukan Mahasiswa memang tidak baik. Tapi kalau dipikir – pikir, ap baik juga aksi Pemerintah yang tidak memihak rakyat? Kami hanya melakukan sedikit tindakan anarkis, mengapa begitu banyak yang dijebloskan ke penjara? Alih – alih investigasi, pulang – pulang menjadi mayat. Sebut saja beberapa Mahasiswa Unas! Bahkan kemarin, 24 Juni 2008, seorang Mahasiswa yang berunjuk rasa di epan gedung MPR DPR Jakarta di hantam dan ditabrak oleh mobil patroli dengan nomor lambung 3024. Patah tulang kaki sebelah kanan langsung di derita oleh Mahasiswa tersebut. Lalu, apa kami masih dipandang sebagai biang kerok dari semua permasalahan?

Ingat, tak kan ada REFORMASI tanpa ada pergerakan Mahasiswa. Hidup Mahasiswa!!!!

Tidak ada komentar: